BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Pancasila
terkandung banyak nilai di mana dari keseluruhan nilai tersebut terkandung di dalam lima garis besar dalam kehidupan berbangsa negara.
Perjuangan dalam memperebutkan kemerdekaan tak jua lepas
dari nilai Pancasila. Sejak zaman penjajahan hingga
sekarang, kita selalu menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila tersebut.
Indonesia
hidup di dalam berbagai macam keberagaman, baik itu suku, bangsa, budaya dan agama. Dari ke semuanya itu, Indonesia berdiri dalam suatu
keutuhan. Menjadi kesatuan dan bersatu di dalam persatuan
yang kokoh di bawah naungan Pancasila dan semboyannya,
Bhinneka Tunggal Ika.
Tidak
jauh dari hal tersebut, Pancasila membuat Indonesia tetap teguh dan bersatu di dalam keberagaman budaya. Dan menjadikan Pancasila sebagai dasar
kebudayaan yang menyatukan budaya satu dengan yang lain.
Karena ikatan yang satu itulah, Pancasila menjadi
inspirasi berbagai macam kebudayaan yang ada di Indonesia. Dari
uraian tersebut, penulis tertarik untuk membuat makalah yang berjudul “Persatuan Bangsa Indonesia”.
B.
Rumusan
Masalah
Dari penjelasan tersebut, didapat rumusan masalah sebagai berikut :
1. Pengertian
Persatuan dan Kesatuan Bangsa
2. Makna
dan Pentingnya Persatuan dan Kesatuan Bangsa
3. Arti
dan Makna sila Persatuan Indonesia
4. Cara
Mewujudkan Persatuan dan Kesatuan Bangsa
C. Tujuan
Adapun
tujuan dari penulisan makalah ini yaitu :
1. Mengetahui
Pengertian Persatuan dan Kesatuan Bangsa
2. Mengetahui
Makna dan Pentingnya Persatuan dan Kesatuan Bangsa
3. Mengetahui
Arti dan Makna Sila Persatuan Indonesia
4. Mengetahui
Cara Mewujudkan Persatuan dan Kesatuan Bangsa
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Persatuan dan Kesatuan
Persatuan
ialah gabungan (ikatan, kumpulan dan sebagainya) dari beberapa bagian yang
sudah bersatu, sedangkan Kesatuan ialah
ke-Esaan, sifat tunggal atau keseutuhan (WJS. Poerwadarminta, 1987).
Persatuan dan Kesatuan Bangsa Indonesia diwujudkan dalam
semboyan pada lambang Negara Republik
Indonesia yaitu ”BHINNEKA TUNGGAL IKA” yang keberadaannya berdasarkan pada PP
No. 66 Tahun 1951, mengandung arti beraneka tetapi satu (Ensiklopedia Umum,
1977). Semboyan tersebut menurut Supomo,
menggambarkan gagasan dasar yaitu menghubungkan daerah-daerah dan suku-suku
bangsa di seluruh Nusantara menjadi Kesatuan Raya (ST Munadjat D, 1928).
Lengkapnya Bhinneka Tunggal Ika berbunyi
Bhinneka Tunggal Ika Tanhana Dharmma Mangrva. Hal tersebut merupakan kondisi dan tujuan
kehidupan yang ideal dalam lingkungan masyarakat yang serba majemuk.
Dalam kehidupan masyarakat yang serba majemuk, berbangsa
dan bernegara, berbagai perbedaan yang ada seperti dalam suku, agama, ras atau
antar golongan, merupakan realita yang harus didayagunakan untuk memajukan
negara dan bangsa Indonesia, menuju cita-cita Nasional kita adalah masyarakat
Adil dan Makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dalam Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
B.
Makna
dan Pentingnya Persatuan dan Kesatuan Bangsa
Persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia yang kita rasakan
saat ini, itu terjadi dalam proses yang dinamis dan berlangsung lama, karena
persatuan dan kesatuan bangsa terbentuk dari proses yang tumbuh dari
unsur-unsur sosial budaya masyarakat Indonesia sendiri, yang ditempa dalam
jangkauan waktu yang lama sekali.
Unsur-unsur sosial budaya itu antara lain seperti sifat
kekeluargaan dan jiwa gotong-royong. Kedua unsur itu merupakan sifat-sifat
pokok bangsa Indonesia yang dituntun oleh asas kemanusiaan dan kebudayaan.
Tahap-tahap pembinaan persatuan bangsa Indonesia itu
yang paling menonjol ialah sebagai berikut:
1. Perasaan Senasib.
2. Kebangkitan Nasional
3. Sumpah Pemuda
4. Proklamasi Kemerdekaan
C. Arti dan Makna Sila Persatuan Indonesia
Makna
persatuan hakikatnya adalah satu, yang artinya bulat tidak terpecah. Jika
persatuan Indonesia dikaitkan dengan pengertian modern sekarang ini, maka
disebut nasionalisme. Nasionalisme adalah perasaan satu sebagai suatu bangsa,
satu dengan seluruh warga yang ada dalam masyarakat. Oleh karena rasa
satu yang begitu kuatnya, maka dari padanya timbul rasa cinta bangsa dan tanah
air. Akan tetapi perlu diketahui bahwa rasa cinta bangsa dan tanah air yang
kita miliki di Indonesia bukan yang menjurus kepada chauvinisme, yaitu
rasa yang mengagungkan bangsa sendiri, dengan merendahkan bangsa lain. Jika hal
ini terjadi, maka bertentangan dengan sila kedua yaitu kemanusiaan yang adil
dan beradab. Walaupun ditulis cinta bangsa dan tanah air, tidak dimaksudkan
untuk chauvimisme. Dengan demikian jelaslah bahwa konsekuensi lebih lanjut dari
kedua hal tadi adalah menggalang persatuan dan kesatuan bangsa, yang pada akhir
– akhir ini justru menunjukkan gejala disintegrasi bangsa. Hal ini sejalan
dengan pengertian persatuan dan kesatuan. Secara keseluruhan arti dan makna
Pancasila sila ketiga, adalah:
1. Nasionalisme
2. Cinta
bangsa dan tanah air
3. Menggalang
persatuan dan kesatuan bangsa
4. Menghilangkan
penonjolan kekuatan atau kekuasaan, keturunan dan perbedaan warna kulit,
5. Menumbuhkan
rasa senasib dan sepenangungan
6.
Menjamin penduduk untuk memeluk agama masing-masing dan
beribadah menurut agamanya.
7. Tidak
memaksa warga negara untuk beragama.
8. Menjamin
berkembang dan tumbuh suburnya kehidupan beragama.
9. Bertoleransi
dalam beragama, dalam hal ini toleransi ditekankan dalam beribadah menurut
agamanya masing-masing
10. Menjaga
persatuan dan kesatuan Republik Indonesia
11. Rela
berkorban demi bangsa dan negara.
12. Berbangga
sebagai bagian dari Indonesia.
13. Memajukan
pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa yang ber-Bhinneka Tunggal Ika.
D. Cara Mewujudkan Persatuan dan Kesatuan Bangsa
Membangun Persatuan dan kesatuan mencakup upaya memperbaiki kondisi
kemanusiaan lebih baik dari hari kemarin. Semangat untuk senantiasa memperbaiki
kualitas diri ini amat sejalan dengan perlunya menyiapkan diri menghadapi
tantangan masa depan yang kian kompetitif. Untuk dapat memacu diri, agar
terbina persatuan dan kesatuan paling kurang terdapat sepuluh hal yang perlu
dilakukan:
1. Berorientasi ke depan dan memiliki perspektif kemajuan;
2. Bersikap realistis, menghargai waktu, konsisten, dan sistematik dalam
bekerja;
3. Bersedia terus belajar untuk menghadapi lingkungan yang
selalu berubah;
4. Selalu membuat perencanaan;
5. Memiliki keyakinan, segala tindakan mesti konsekuensi;
6. Menyadari dan menghargai harkat dan pendapat orang
lain;
7. Rasional dan percaya kepada kemampuan iptek;
8. Menjunjung tinggi keadilan; dan
9. Berorientasi kepada produktivitas, efektivitas dan
efisiensi.
BAB
III
PENUTUP
Persatuan berasal dari kata satu yang berarti utuh
atau tidak terpecah-belah. Persatuan/kesatuan mengandung arti “bersatunya
macam-macam corak yang beraneka ragam menjadi satu kebulatan yang utuh dan
serasi.”
Persatuan Bangsa Indonesia berarti persatuan bangsa yang mendiami wilayah Indonesia. Persatuan itu
didorong untuk mencapai kehidupan yang bebas dalam wadah negara yang merdeka
dan berdaulat. Tiga aspek dari Persatuan Indonesia :
1. Aspek Satu Nusa
2. Aspek Satu Bangsa
3. Aspek Satu Bahasa
Aagar terbina persatuan dan kesatuan paling kurang terdapat sembilan hal yang perlu dilakukan:
- berorientasi ke depan dan memiliki perspektif kemajuan;
- bersikap realistis, menghargai waktu, konsisten, dan sistematik dalam bekerja;
- bersedia terus belajar untuk menghadapi lingkungan yang selalu berubah;
- selalu membuat perencanaan;
- memiliki keyakinan, segala tindakan mesti konsekuensi;
- menyadari dan menghargai harkat dan pendapat orang lain;
- rasional dan percaya kepada kemampuan iptek;
- menjunjung tinggi keadilan; dan
- berorientasi kepada produktivitas, efektivitas dan efisiensi.
Bangsa indonesia seharusnya meninggalkan sikap primordialisme dan ethnosentrisme yang
akan menghambat persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Untuk itu dibutuhkan
pemahaman tentang BHINEKA TUNGGAL IKA. Dengan begitu diharapkan akan tercipta
nya toleransi antar suku, agama, ras di
Indonesia. Terciptanya toleransi dalam kehidupan beragama dan
bersuku bangsa akan meminimalkan terjadinya politisasi dan radikalisme agama.
Jika kemajemukan tidak memiliki nila-nilai toleransi dan persatuan, tentu akan
mengarah pada fanatisme berlebihan.
ok gan.....
BalasHapusmantaf..
BalasHapusmantaf..
BalasHapus